//
you're reading...
Informasi, Insight

Kapan pedagang sayur kaya raya?

Mentari belum terbit, hari masih gelap, aku jalan melewati sekitar persimpangan Djuanda dan Tubagus Ismail. Kutengok di kiri dan kanan jalan telah banyak pedagang menjajakan sayur dan buah-buahan. Terhampar begitu saja sayur-sayur itu beralaskan plastik dan anyaman bambu. Hebat sekali bapak dan ibu ini yang pastinya setiap hari bangun pagi, bahkan mendahului ayam berkokok. Ada pepatah mengatakan: Early Bird get the most worms. Pasti mereka ini banyak mendapat cacing uang karena begitu pagi mereka sudah keluar untuk berikhtiar.

Tapi yang terjadi tidaklah seperti itu. Mereka terus-terusan berada di sana setiap pagi dan kesulitan menyekolahkan anaknya bahkan susah mencari sesuap nasi. Mengapa? Beberapa mengatakan mereka tidak mengenal Cashflow, mengelola uang mereka dengan baik.. benarkah? Tunggu kelanjutannya…

About sidewa Abu Razka

Saya hanya seorang manusia biasa yg sejak kecil gemar berpikir dan "melihat" sekitar.

Discussion

2 thoughts on “Kapan pedagang sayur kaya raya?

  1. coba datang lebih pagi lagi. ada penjual cakue- enak!

    Posted by ikram | September 2, 2007, 3:24 pm
  2. Kasihan untuk pedagang kecil yang hanya bisa gelaran plastik di emper-emper pasar atau yang berdagang keliling.
    Tapi hal tersebut di atas tidak berlaku bagi pedagang yang mampu ‘bermain’ dengan kapasitas besar. Bahkan banyak diantara mereka mampu mengendalikan harga pasar. Apalagi mereka juga merangkap sebagai petani besar.

    Lain cerita, bila mereka(pedagang kecil) mau bersatu membentuk wadah komunitas antar mereka yang mungkin harus diberlakukan ketentuan-ketentuan khusus supaya tidak di’kacau’ oleh pihak yang merasa dirugikan dengan kehadiran komunitas mereka.

    Yang pasti, mereka membutuhkan perlindungan dan kebebasan untuk berkomunitas.

    Posted by heri | November 22, 2007, 9:05 am

Leave a comment

Jumlah pukulan

  • 80,660 pukulan

Gravatar


kayanganku is my personal blog. nothing special or specific niche. Just me and my fraction of thought.